AwalnyaKartini tinggal dalam pingitan seorang diri selama 4 tahun, namun kemudian adik-adiknya, Roekmini dan Kardinah, menemaninya sejak tahun 1896 hingga tahun 1898. Proses pingitan yang dirasakan oleh Kartini sangatlah menyiksa dirinya. Dari hari ke hari, Kartini merasakan kesedihan yang mendalam karena kebebasannya telah benar-benar
Tujuandebat formal ini adalah untuk memberi kesempatan bagi dua tim pembicara untuk mengemukakan kepada pendengar sejumlah argument yang menunjang atau yang membantah suatu usul. Kosim tidak hanya membuatnya gagal melamar jabatan itu, ia juga akan menikah dengan seorang anak gadis dari seorang Haji desa Rancapurut yang snagat
Karenauntuk berkeliling dunia tidak membutuhkan waktu yang sedikit, mau tidak mau anda harus resain dari tempat kerjaan anda untuk menikmati traveling tersebut, Namun, lain halnya dengan Lexie Alford, gadis 21 tahun yang baru-baru ini mengklaim jika dirinya adalah orang termuda yang sudah mengunjungi semua negara, gadis ini sudah mengunjungi
cash. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Mengubah Kehilangan Menjadi KesempatanOleh Suharni, yang berjiwa akan merasakan mati." QS. Ali Imran 185. Kehilangan, sebuah kata yang amat tidak diharapkan oleh siapapun. Karena apa pun bentuk kehilangan itu apakah barang, uang, atau seseorang yang berarti dalam hidup kita, maka akan meninggalkan perasaan yang tidak nyaman. Seseorang yang kehilangan uang misalnya, akan menimbulkan panik dan rasa sedih, bahkan rasa penasaran dan juga keinginan untuk menemukannya kembali. Begitu pula seseorang yang kehilangan barang, akan merasakan hal yang sama. Panik, sedih dan keinginan untuk menemukan kembali barang yang hilang tersebut. Apalagi jika barang yang hilang tersebut adalah sesuatu yang amat penting baginya. Apa pun akan diberikan kepada siapapun yang menemukan barang tersebut asalkan barangnya uang atau barang memang menimbulkan sedih dan kepanikan. Namun kehilangan orang yang di sayang, yang amat berarti dan penting dalam hidup seseorang, akan meninggalkan rasa sakit dan duka yang mendalam. Apakah kehilangan orang tua, anak, saudara, lebih-lebih adalah kehilangan pasangan hidupnya. Tentunya hal itu sementara waktu akan mengubah berbagai rencana orang yang di sayang, bahkan mampu membuat seseorang kehilangan semangat hidupnya. Hal ini, tentu saja tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Karena akan banyak waktu yang hilang untuk mendapatkan kesempatan-kesempatan terbaik dalam hidupnya. Selain itu juga akan dapat mempengaruhi kesehatan hidup yang meredup, akan berpengaruh terhadap orang-orang di sekitarnya. Karena pastilah masih banyak orang di sekitarnya yang masih membutuhkan perhatian dan kasih sayangnya. Berbagai upaya harus di lakukan untuk melewati masa-masa yang sulit tersebut. Agar semangat hidup seseorang tersebut dapat kembali hidup, dan mampu bangkit dari kondisi tesebut. Betapa pun, kehilangan bukanlah wilayah manusia, tetapi hak mutlak Allah SWT, Tuhan yang Maha Kuasa. Kita mengenalnya dengan istilah takdir. Manusia tidak mempunyai pilihan selain menerima takdir tersebut dengan rela dan tertulis dalam Qur'an surat Ali Imron ayat 185. Bahwa setiap yang bernyawa pasti kan merasakan mati. Maka Dia akan memberikan ujian kehilangan kepada siapa yang di kehendaki-Nya. Kesadaran akan hal ini sedikit banyak akan membantu seseorang untuk menerima takdir tersebut dan mampu bangkit semangat sebuah artikel di islampos yang di tulis oleh Mila, penulis mengutip bahwa"Jika Allah mengambil darimu sesuatu yang tidak pernah engkau sangka kehilangannya, maka Allah akan memberimu sesuatu yang tidak pernah engkau sangka akan memilikinya." Prof. Dr. Mutawalli Assya'rawi 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya
Oleh Nur Farida JAKARTA — Syukur dapat mengubah nasib seseorang, dari baik menjadi lebih baik dan dari buruk menjadi baik. Ketika seseorang mendapatkan nikmat, rezeki, kebaikan atau sejenisnya, ia bersyukur, maka Allah mengubah nasibnya dengan bertambahnya nikmat dari. Pun ketika rezeki yang diharapkan seseorang belum didapatkan, atau ketika harapan, cita-cita, dan keinginan belum juga kesampaian, atau ketika ia didera hal yang ia anggap buruk, syukur bisa mengubah nasib buruk itu dan membaliknya. Karena itu, Nabi menyuruh kita bersyukur dalam kondisi apa pun. Ketika melihat orang lain mengalami hal yang tak kita alami, misalnya, kita mesti bersyukur. Nabi mengatakan, "apabila seorang melihat orang cacat, lalu berkata tanpa didengar oleh orang tadi, 'Segala puji bagi Allah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang diujikan Allah kepadanya dan melebihkan aku de ngan kelebihan sempurna atas kebanyakan makhluk- Nya,' maka dia tidak akan terkena ujian se per ti itu betapapun keadaannya." HR Abu Dawud. Pun ketika diri kita yang mengalami hal buruk, kita mesti tetap bersyukur. Nabi Ayub, misalnya, ketika diuji Allah dengan penyakit menahun yang berat, serta kehilangan anak-anak dan harta , beliau tetap sabar dan bersyukur dengan apa yang menimpa dirinya. Bahkan, beliau selalu memuji Allah dalam kondisi yang sangat parah itu. Allah pun mengembalikan semua yang hilang dari sisi Nabi Ayub, bahkan memberikan yang lebih banyak daripada yang sebelumnya seperti ditegaskan Allah bahwa orang yang bersyukur pasti akan dilipatgandakan nikmatnya. Orang yang tetap bersyukur ketika mendapatkan musibah dengan tetap memuji Allah dan tak pernah melupakan-Nya ditegaskan Nabi tak hanya akan mendapatkan balasan yang terbaik di dunia, tetapi juga di akhirat. Nabi mengatakan, "apabila anak seorang hamba meninggal dunia, maka Allah bertanya para malaikat-Nya, 'apakah kamu sudah mencabut ruh anak hamba-Ku?' Mereka menjawab, 'ya.' Allah bertanya lagi, 'apakah kamu sudah mengambil buah hatinya?' Mereka menjawab, 'ya.' Allah bertanya lagi, 'lalu, apa yang diucapkan hamba-Ku itu?' Mereka menjawab, 'ia memuji-Mu serta mengucapkan istirja' inna lillahi wa inna ilaihi raji'un.' Allah lalu berfirman. 'Dirikanlah untuk hamba-Ku itu sebuah rumah dalam surga dan namakanlah rumah itu dengan sebutan Baitul Hamd Rumah Pujian.'" HR at-Tirmidzi. Sedih dan gundah gulana ketika mengalami hal buruk dan menyakitkan adalah manusiawi. Nabi Yaqub yang kehilangan putranya, Yusuf, juga bersedih, bahkan kesedihan itu sampai membuat matanya buta. QS Yusuf [12] 84. Meski begitu, beliau tetap berdoa dan bersyukur atau memuji Allah. Pada akhirnya, ia bertemu kembali dengan putranya itu dan matanya kembali bisa melihat ketika mencium pakaian Yusuf QS Yusuf [12] 96. Syukur adalah kunci untuk mengubah nasib kita menjadi lebih baik. Kita bersyukur ketika kita mendapatkan nikmat. Kita juga bersyukur ketika kita kehilangan nikmat atau sesuatu yang sangat berharga dari dalam kehidupan kita. Dengan syukur, nikmat yang sudah ada akan ditambah oleh Allah. QS Ibrahim [14] 7. Dengan syukur pula, segala ujian, cobaan, musibah, dan hal-hal yang menyakitkan kita akan segera diganti oleh Allah dengan yang sebaliknya. Syukur sendiri, seperti ditegaskan Nabi, adalah setengah dari iman, "Iman terbagi dua; setengahnya dalam sabar dan setengahnya lagi dalam syukur." HR al- Baihaqi. Wallahu a'lam. ¦ BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini
Jakarta - Dalam surat Ar-Rad ayat 11, Allah SWT berfirman tentang manusia yang diiringi malaikat sepanjang hari. Ayat ini juga menegaskan bahwa nasib seseorang ditentukan sendiri oleh dirinya. Allah SWT tidak merubah nasib, kecuali atas usaha orang itu Ar-Rad adalah surah ke-13 dalam Al-Qur'an. Surat ini terdiri atas 43 ayat dan termasuk golongan surat Makkiyah. Ar-Rad memiliki arti Guruh Petir, sesuai dengan ayat ke-13 tentang petir yang bertasbih sambil ayat 11 surat Ar-Rad, Allah SWT menjelaskan adanya malaikat yang menemani setiap manusia. Malaikat ini memiliki tugas khusus untuk mengawasi segala gerak-gerik yang dilakukan manusia itu sendiri. Tak hanya itu, pada ayat 11 juga menegaskan bahwa nasib seseorang ditentukan oleh usahanya sendiri. Allah SWT bahkan tidak akan mengubah nasib suatu kaum, jika bukan kaum tersebut yang mengubahnya. Nasib ini berlaku bagi kebaikan dan juga keburukan yang mereka Ar-Ra'd Ayat 11لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍArab-Latin Lahụ mu'aqqibātum mim baini yadaihi wa min khalfihī yaḥfaẓụnahụ min amrillāh, innallāha lā yugayyiru mā biqaumin ḥattā yugayyirụ mā bi`anfusihim, wa iżā arādallāhu biqaumin sū`an fa lā maradda lah, wa mā lahum min dụnihī miw wālArtinya Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Surat Ar-Rad Ayat 11Tafsir Kementrian Agama KemenagMenurut tafsir Kemenag, surat Ar-Rad ayat 11 menjelaskan tentang kuasa Allah SWT yang Maha Mengetahui. Tidak saja mengetahui sesuatu yang tersembunyi di malam hari dan yang tampak di siang hari, Allah SWT, melalui para malaikat-Nya, juga mengawasi dengan cermat dan manusia, ada malaikat-malaikat yang selalu menjaga dan mengawasi-Nya secara bergiliran, dari depan dan dari belakangnya. Mereka menjaga dan mengawasinya atas perintah Allah SWT. Sesungguhnya Allah SWT yang Maha Kuasa tidak akan mengubah keadaan suatu kaum dari suatu kondisi ke kondisi yang lain, sebelum mereka mengubah keadaan diri menyangkut sikap mental dan pemikiran mereka apabila, andaikata, Allah SWT menghendaki keburukan terhadap suatu kaum -dan ini adalah hal yang mustahil bagi Allah- maka tak ada kekuatan apa pun yang dapat menolaknya dan tidak ada yang dapat menjadi pelindung bagi mereka selain Al-MishbahUlama tafsir Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menjelaskan bahwa sesungguhnya Allah-lah yang memelihara kalian manusia. Setiap manusia memiliki sejumlah malaikat yang bertugas -atas perintah Allah SWT- untuk menjaga dan ada yang menjaga dari arah depan dan ada juga yang menjaga dari arah belakang. Demikian pula, Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu bangsa dari susah menjadi bahagia, atau dari kuat menjadi lemah, sebelum mereka sendiri mengubah apa yang ada pada diri mereka sesuai dengan keadaan yang akan mereka Allah SWT telah berkehendak memberikan bencana kepada suatu bangsa, tidak akan ada seorang pun yang dapat melindungi mereka dari bencana itu. Tidak ada seorang pun yang mengendalikan urusan kalian hingga dapat menolak bencana al-JalalainDalam tafsir al-Jalalain yang disusun oleh Jalaluddin al-Mahalli dan Jalaluddin as-Suyuthi, surat Ar-Rad ayat 11 menjelaskan tentang, Baginya manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran para malaikat yang bertugas mengawasinya di muka di hadapannya dan di belakangnya dari belakangnya mereka menjaganya atas perintah Allah SWT berdasarkan perintah Allah SWT, dari gangguan jin dan makhluk-makhluk yang lainnya.Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum artinya Dia tidak mencabut dari mereka nikmat-Nya sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri dari keadaan yang baik dengan melakukan perbuatan durhaka.Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum yakni menimpakan azab maka tak ada yang dapat menolaknya dari siksaan-siksaan tersebut dan pula dari hal-hal lainnya yang telah dipastikan-Nya dan sekali-kali tak ada bagi mereka bagi orang-orang yang telah dikehendaki keburukan oleh Allah selain Dia selain Allah sendiri seorang penolong pun yang dapat mencegah datangnya azab Allah terhadap Al-ThabariDalam buku Jami' al-Bayan fi Ta'wil Al-Qur'an, tafsir yang disusun Imam Abu Ja'far Muhammad bin Jarir ath-Thabari menjelaskan bahwa setiap manusia selalu didampingi oleh malaikat pada siang-malam yang silih berganti. Malaikat siang datang, pada saat itu juga malaikat malam meninggalkan seseorang. Saat sore, malaikat siang pergi sedangkan malaikat malam mulai datang. Menurut sebagian ulama, malaikat yang silih berganti ini bernama malaikat 11 pada surat Ar-Rad juga menjelaskan bahwa semua orang itu dalam kebaikan dan kenikmatan. Allah SWT tidak akan mengubah kenikmatan-kenikmatan seseorang kecuali mereka mengubah kenikmatan menjadi keburukan sebab perilakunya sendiri dengan bersikap zalim dan saling bermusuhan kepada saudaranya bacaan surat Ar-Rad ayat 11 lengkap dengan tafsirnya. Semoga bisa menambah pengetahuan dan meningkatkan iman Islam kita ya, detikers! Simak Video "Permintaan Maaf Wanita Simpan Al-Qur'an Dekat Sesajen-Akui Tertarik Islam" [GambasVideo 20detik] dvs/erd
seseorang diberi kesempatan untuk mengubah nasibnya dengan